Pages

Monday, 20 August 2018

perpisahan

Berbahagialah,
Aku akan mengamini doa-doamu dan mendoakan mimpi-mimpimu


- untuk Willem

Thursday, 9 August 2018

Juli

Kamu bilang "Tunggu aku pulang"
Maka aku menyiapkan diri sebaik mungkin, sesiap mungkin untuk menyambutmu datang
Dua pekan jelang pertemuan, kamu kembali hilang kabar
Aku jadi sepi. Sendiri saat di sekitarku terasa hingar bingar

Benarkah kamu tidak kembali lagi kali ini?
Atau perlukah aku tetap menanti?

Mas, harapku masih nyala. Dan nantinya hadirmu akan jadi api pemantiknya


Kompas Gramedia, 9 Agustus 2018
*sembari mendengar Fiersa Besari - Nadir

Sunday, 5 August 2018

Cerita tentang Dua Penulis

Kita terbiasa menghabiskan malam berdua
Kamu bercerita tentang angka
Aku bercerita tentang kata
"Kita berdua sama-sama penulis", katamu

Tulisanku menghasilkan puisi untukmu
Tulisanmu menghasilkan halaman kosong untukku

"Nanti biar aku isi", kataku
"Tulis tentang kita saja," pintamu

Dulu, sebelum kamu pergi, halaman itu terus kita isi
Aku menulis tentang aku dan kamu
Kadang tentang kucingku atau anjing pom milikmu

Sekarang setelah kamu menghilang, apa yang bisa aku karang selain penyesalan?


Kompas Gramedia, 5 Agustus 2018
-Aulia
sembari mendengarkan Adhitia Sofyan - Blue Sky Collapse

Cerita Kemarau dan Hujan

Sejak awal, kemarau tahu tak bisa bersahabat dengan hujan
Seperti kita, yang juga tahu bahwa garis hidup kita bersisihan
Salahmu juga salahku karena kemudian terlalu nyaman

Kita sama-sama tahu, ujung cerita ini hanya perpisahan
Lalu, saat kamu melangkah pergi, kenapa aku merasa kehilangan?

Sementara kamu masih berlarian di pikiran, adakah aku masih kau rasakan?





Kompas Gramedia, 5 Agustus 2018
- Aulia
menjelang senja sembari mendengarkan lagu Fourtwnty - Hitam Putih


Friday, 29 June 2018

Weirdo Weirdo

Long time no see..
sejak kemampuanku mengolah kata sudah kusumbangkan pada media resmi, rasanya nulis buat ungkapin perasaan aja susah banget nggak ada waktu

jadi ini adalah entri pesanan. singkat saja..

Apa yang bisa diharapkan dari dua orang aneh yang tiba-tiba saling menemukan? double weirdo.

Tapi pernahkah kamu merasa begitu jauh dan begitu dekat di saat yang bersamaan?
Pernahkah merasa menemukan orang yang begitu tahu dan paham tentang dirimu lebih dari pemahamanmu?

Kalau selama ini kamu hidup dalam keaslian dan bukan memalsukan semua, mungkin kamu nggak akan pernah merasakannya.

Tapi ceritanya jadi lain kalau itu adalah kompilasi kepalsuan selama 24 tahun yang dirangkum dalam selembar kertas A4. Udah nggak muat, tapi dipaksa untuk nulis terus.

Ketumpuk, berkarat, usang dan yang punya halaman terlanjur nyaman jadi malas membersihkan. Dan tiba-tiba dipaksa untuk nyapu semuanya, ngepel semuanya. Yo kesel..

Pernahkah menyesali keputusan sekaligus bersyukur di saat yang bersamaan? Kurang lebih saat ini apa yang saya rasakan seperti itu.

I cant talk much about my feeling without hiding behind my fake smile.
But I just did. Talking too much and too honest. I really hate my self for being honest, honestly.

Saya sedang parah-parahnya, sedang sedih-sedihnya. Tapi semua pergi begitu saja. Mereka bilang "selama ini kamu kuat, jadi kamu pasti bisa kuat"

Satu yang mereka nggak ngerti adalah kekuatan itu nggak sepenuhnya benar.. kadang-kadang aku juga hanya pura-pura.

Jadi setelah mereka melangkah pergi, barulah saya berbalik, menyediri dan membiarkan kekuatan itu melemah.

But still, I never care about my own feeling. As long as everbody happy then I will be fine.

As long as, you are happy then I am good.

Sedikit mengejutkan ketika ada orang-orang yang peduli pada saya because I dont deserve that.

Saya merasa nggak berhak 'dipedulikan' karena selama ini memang seperti itu.

Anyway, thankyou

==

* Kantor Kompas Gramedia, 29 Juni 2018

Hari ini langit terlihat lebih suram dari biasanya, dan angin nyaris tak terasa
Aku butuh udara, tapi semua habis tak tersisa
Terbakar kepentinganmu, kepentingannya. 
Aku nyaris tak berdaya, lalu ingat bahwa aku telah terbiasa.

Seseorang pernah bilang, Tuhan sayang.. Tuhan baik dan tidak pernah sengaja membuatmu terluka
Jadi kali ini, bolehkah aku berdoa untuk diri sendiri agar lebih kuat lagi dari sebelumnya?





Monday, 13 April 2015

Hi, you.. Jakarta

yep... rasanya udah sejuta tahun nggak posting apa apa.. kasian berdebu gini ya kamu . :(

hari ini Senin, 13 April 2015.
dan aku di Jakarta,, hahahaha.... *ehm, Sawangan - Depok, sih bukan Jakarta*

mau tau kenapa aku di sini??

well I'm gonna see the real world here.. setelah hampir 21 tahun nggak pernah keluar dari Solo, akhirnya aku membuat sebuah keputusan yang bisa dibilang nekat, berani, tp juga bodoh nggak ketulungan. Aku memutuskan untuk mencoba hidup di Jakarta dan nyari kerja di sini. Sounds great? yaa.. sounds doang tapi. nyatanya sih berat,,

that's my own record .. aku aslinya anaknya homesick an banget sumpah, pergi study tour ke Bali yang cuma 4 hari aja aku bisa nangis di hari ke-2 karena kangen rumah. :(
but then I 'm breaking all the habit.. tante sm om ku aja takjub dan kagum.. I'm growing up, totally growing up.

mungkin kalian akan bertanya-tanya,
"TA apa kabar nyet? udah sok-sok an nyari kerja aja"
hahahahahaaa semprul.. aku udah nyaris selesai kok TA nya, nyaris... kalau aja nggak males nulis bab 4, pasti udah sidang bulan Mei depan.

so here I come..
berawal dari daftar jobstreet dan dikirimi e-mal lowongan pekerjaan secara membabi buta sama mbak LiNa jobstreet, aku mulai iseng-iseng APPLY NOW ke semua lowongan yang menarik hati.

Why Jakarta?
kenapa harus nyari kerja di Jakarta?

1) Punya tante dan om dan sepupu sepupu super baik dan menyenangkan di Depok, alias bisa numpang tinggal disana selama belum di-halal-in sama mamas
2) gajinya lebih gede dari di Solo, lebih memungkinkan buat nabung kalo mau kuliah ekstensi.
3) UI ! hellyeah siapa yang nggak mau sih punya jas almamater kuning yang sama-an sama Soe Hok Gie dan Nicholas Saputra? one of my dream, bisa ambil kuliah esktensi di UI
4) LEBIH DEKAT SAMA EMAK.. walaupun emak di Padang, tp tiket pesawat CGK-PDG jauh lebih murah daripada SOC-PDG, gapake transit pulaaa

itu bagian pro nya ya.. kontranya sih lebih banyak sebenernya.. huftt :((

1) aku kena macet aja migrain.. pernah tour dari Senayan City - Kota Tua - Ancol - Kemang - Depok.. di jalan sampe ga bisa nafas dan sampai rumah tepar.
2) AKU GA PAHAM JALANAN DAN TRANSPORTASI... buat anak kampung macam aku gini, Jakarta tuh gede bangeeeet... luas, banyak jalan yang bisa menuju kemanapun yang tak terduga, banyak angkot, busway dan lain lain.. satu-satunya yang aku kuasai cuma rute KRL ..
3) jauh dari zona nyaman.. I have to admit it. di Solo, aku punya kamar paling paling ga jelas dan cuma rapi 1 hari dalam 1 minggu.. mau tidur ngruntel sama boneka satu skuadron juga boleh nggak masalah.. mau nonton TV sampai jam 1 pagi juga ga ada yang protes, mau karaoke di kamar mandi juga boleh.. sementara di sini, aku numpang di rumah om dan tanteku, kalo kata emak sih harus pandai-pandai jaga sikap biar nggak bikin repot, hehehe
4) jauh dari teman-teman... yang ini yang paling sedih :(( belum dapet kerja, baru nyari kan.. jd belum punya temen disini.. di Solo semua temenku,, kalo kangen atauu pengen main bareng kan jadi repot :((

tapi ya gitu... namanya juga hidup..
kita ga akan pernah tau kemana kaki ini akan melangkah nurut takdir.
hari ini, sore ini aku masih nulis blog dari Sawangan, siapa yang tau aku akan nulis blog dari mana dalam 2 bulan ke depan?

tapi kadang, ketika kita benar-benar nggak tau kemana harus melangkah, nggak ada salahnya buat terus mencoba berjalan.. ya jalanin aja..
toh usaha dan kerja keras kita nggak akan pernah mengkhianati pelakunya kan??

Tuesday, 29 July 2014

Selamat Idul Fitri, Pa

Selamat idul fitri, papa..

Disana pasti tidak ada opor ayam, tidak ada ayam kampung goreng, tidak ada es buah, juga tidak ada semangka.

Mungkin papa masih harus bekerja di kantor, merencanakan pembangunan hotel dimana mana, dan cuma minum kopi hitam di pagi hari..

Pa..
Pulanglah pa..
Sebentar saja, aku ingin mengadu.
Ingin bercerita tentang kakek yg selalu memarahiku, IP ku semester 4 ini, dan banyak hal.

Pulanhlah pa, sebentar saja.