kadang suka mikir, kenapa bisa diciptakan begini tidak menyenangkannya untuk dilihat.
sudah pendek, gendut, item, ga ada bagus-bagusnya.
dulu selalu tanya ke mama, kenapa aku jelek gini ga cantik kaya mama.
tp kata mama aku cantik
tapi semakin dewasa, aku makin tau kalau aku jelek.
hehehe
cukup tau diri juga sih,
satu-satunya alasan yang masih bikin pede buat idup ya cuma karena Alhamdulillah aku masih dikasih otak yang bisa dipake mikir,
kenapa ya aku jelek?
kenapa nggak cantik kaya yg lain?
bahkan pacarku pun bilang aku jelek -__-
ya nggak nyalahin juga sih, kan kenyataannya begitu,
tp itu bikin rendah diri banget,
pantaskah aku yg jelek ini ada disamping dia yang sangat sempurna?
Labels
- 31 surat cinta untuk ayah (2)
- fiksi mini (6)
- lagu (2)
- me against the world (2)
- SAJAK (2)
~ hidup
~ bahagia
~ sedih
~ rindu
~ amarah
~ sepi
~ segala
terima kasih
Powered by Blogger.
Popular Posts
-
"Bahwa Tuhan tak main-main ketika menciptamu itu benar. Butuh lebih dari debu, Bahkan mungkin rindu ketika membentuk sosokmu. Dar...
-
Sejak awal, kemarau tahu tak bisa bersahabat dengan hujan Seperti kita, yang juga tahu bahwa garis hidup kita bersisihan Salahmu juga sala...
-
Kita terbiasa menghabiskan malam berdua Kamu bercerita tentang angka Aku bercerita tentang kata "Kita berdua sama-sama penulis"...
-
Saya selalu menomor satukan kamu. Terlalu mencintaimu dan menganggap kamu segalanya, muara hidup saya. Tapi kamu selalu menomor sekiankan s...
-
when I feel so tired but I cant sleep tears stream down my face Will you try to fix me?
-
sendu aku menatap hujan dari beranda rumah membayang semua masalah dan pelan bulir bulir air mata jatuh juga sore itu hujan deras dan ak...
-
kata orang, dasar dr sebuah hubungan adalah kejujuran dan tidak merahasiakan sesuatu... aku telah sempat mencintaimu sebelum ini, dan terla...
-
Selamat idul fitri, papa.. Disana pasti tidak ada opor ayam, tidak ada ayam kampung goreng, tidak ada es buah, juga tidak ada semangka. Mu...
-
Kamu bilang "Tunggu aku pulang" Maka aku menyiapkan diri sebaik mungkin, sesiap mungkin untuk menyambutmu datang Dua pekan jelan...
-
aku selalu membayangkan saat itu. hari dimana aku akan mengantarmu ke terminal, duduk gelisah di ruang tunggu dan menelan kembali kata-kata...
Favorit Saya
penulis
- aulia dian p
- masih belajar untuk bisa menerima bahwa hidup tak selalu hitam dan putih
follower
Our Partners
Copyright (c) 2010 sepotong bulan merah jambu ♥ and Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment