Thursday 24 October 2013
[re-blog] Penyair di Atas Segala Penyair (Adimas Immanuel)
ketika menciptamu itu benar.
Butuh lebih dari debu,
Bahkan mungkin rindu
ketika membentuk sosokmu.
Dari pijar matahari
Ia bentuk bola matamu.
Agar orang tahu dari sana
kehangatan berasal.
Dari sayap kupu-kupu
Ia bentuk senyummu.
Agar orang paham dari sana
indah yang sederhana bermula.
Di meja kerja Tuhan
terhampar buku takdir kehidupan.
Di sana masing-masing dicatatkan:
setiap manusia dicipta tuk memberi arti
juga kemampuan menggunakan hati.
Aku pikir Tuhan kesepian juga.
Maka ia jadikanku kertas,
dan menjadikan engkau pena.
Jangan sekali-kali kausangsi,
kitalah ciptaan paling puisi."
terimakasih Adimas Immanuel,
puisimu sudah cukup melukiskan kekasihku dengan mata sumber kehangatannya dan senyum indah sederhanya.
Friday 18 October 2013
hobi baruku : merindukanmu
Dalam puisi, ada rima yang selalu menyuarakan namamu.
Dalam bait bait itu, tiap huruf yang tertera adalah kerinduanku padamu.
/2/
Menulis tentang kamu itu mudah.
Seperti menghirup udara yang tanpa sadarpun bisa dilakukan..
sebab kamu dan udara sama; ku butuhkan hadirnya
/3/
Merindukanmu serupa bumi pada matahari
terus berulang setiap hari
terus mengorbit tanpa berhenti
Sajak ini kamu yang pinta
Kamu pernah bilang agar aku menuliskanmu dengan segala kesempurnaan yang kau pinta.
Tanpa kamu tahu,
Di mataku, kamu lebih dari itu
Lebih dari sempurna
Lebih dari segala puja dan puji yang sudah ku uraikan sebelumnya
Bahkan sampai mati pun tidak ada kata yang mampu melukiskan indahmu untukku
Tidak ada dalam kamus besar bahasa Indonesia, bahkan kamus bahasa asing lain di dunia.
Kamu adalah apa yang berada di luar batas kemampuanku mengeja kata
Kamu adalah apa yang ada diluar batas kemampuanku mengimajinasikan cinta
Kamu adalah apa yang ada di luar batas kemampuanku mengutarakan kata kata
Kamu lebih dari sekedar sempurna
Pun luar biasa masih belum bisa menggambarkan maknamu dalam hidupku
Di atas sana ada langit.
Ada semesta.
Dan cintaku memenuhinya.
Rasakan dan hirup semua cinta itu dalam setiap helaian nafasmu.
Berjalanlah terus
Karena tanah yang kau pijak pun mengandung timangan kasih sayang.
Aku tak bisa menuliskan sajak yang kau pinta, kekasih.
Karena kamu lebih dari apapun itu yang luar biasa.
Labels
- 31 surat cinta untuk ayah (2)
- fiksi mini (6)
- lagu (2)
- me against the world (2)
- SAJAK (2)
terima kasih
Popular Posts
-
"Bahwa Tuhan tak main-main ketika menciptamu itu benar. Butuh lebih dari debu, Bahkan mungkin rindu ketika membentuk sosokmu. Dar...
-
Sejak awal, kemarau tahu tak bisa bersahabat dengan hujan Seperti kita, yang juga tahu bahwa garis hidup kita bersisihan Salahmu juga sala...
-
Kita terbiasa menghabiskan malam berdua Kamu bercerita tentang angka Aku bercerita tentang kata "Kita berdua sama-sama penulis"...
-
Saya selalu menomor satukan kamu. Terlalu mencintaimu dan menganggap kamu segalanya, muara hidup saya. Tapi kamu selalu menomor sekiankan s...
-
when I feel so tired but I cant sleep tears stream down my face Will you try to fix me?
-
sendu aku menatap hujan dari beranda rumah membayang semua masalah dan pelan bulir bulir air mata jatuh juga sore itu hujan deras dan ak...
-
kata orang, dasar dr sebuah hubungan adalah kejujuran dan tidak merahasiakan sesuatu... aku telah sempat mencintaimu sebelum ini, dan terla...
-
Selamat idul fitri, papa.. Disana pasti tidak ada opor ayam, tidak ada ayam kampung goreng, tidak ada es buah, juga tidak ada semangka. Mu...
-
Kamu bilang "Tunggu aku pulang" Maka aku menyiapkan diri sebaik mungkin, sesiap mungkin untuk menyambutmu datang Dua pekan jelan...
-
aku selalu membayangkan saat itu. hari dimana aku akan mengantarmu ke terminal, duduk gelisah di ruang tunggu dan menelan kembali kata-kata...
Favorit Saya
penulis
- aulia dian p
- masih belajar untuk bisa menerima bahwa hidup tak selalu hitam dan putih