Friday 29 June 2018

Weirdo Weirdo

Long time no see..
sejak kemampuanku mengolah kata sudah kusumbangkan pada media resmi, rasanya nulis buat ungkapin perasaan aja susah banget nggak ada waktu

jadi ini adalah entri pesanan. singkat saja..

Apa yang bisa diharapkan dari dua orang aneh yang tiba-tiba saling menemukan? double weirdo.

Tapi pernahkah kamu merasa begitu jauh dan begitu dekat di saat yang bersamaan?
Pernahkah merasa menemukan orang yang begitu tahu dan paham tentang dirimu lebih dari pemahamanmu?

Kalau selama ini kamu hidup dalam keaslian dan bukan memalsukan semua, mungkin kamu nggak akan pernah merasakannya.

Tapi ceritanya jadi lain kalau itu adalah kompilasi kepalsuan selama 24 tahun yang dirangkum dalam selembar kertas A4. Udah nggak muat, tapi dipaksa untuk nulis terus.

Ketumpuk, berkarat, usang dan yang punya halaman terlanjur nyaman jadi malas membersihkan. Dan tiba-tiba dipaksa untuk nyapu semuanya, ngepel semuanya. Yo kesel..

Pernahkah menyesali keputusan sekaligus bersyukur di saat yang bersamaan? Kurang lebih saat ini apa yang saya rasakan seperti itu.

I cant talk much about my feeling without hiding behind my fake smile.
But I just did. Talking too much and too honest. I really hate my self for being honest, honestly.

Saya sedang parah-parahnya, sedang sedih-sedihnya. Tapi semua pergi begitu saja. Mereka bilang "selama ini kamu kuat, jadi kamu pasti bisa kuat"

Satu yang mereka nggak ngerti adalah kekuatan itu nggak sepenuhnya benar.. kadang-kadang aku juga hanya pura-pura.

Jadi setelah mereka melangkah pergi, barulah saya berbalik, menyediri dan membiarkan kekuatan itu melemah.

But still, I never care about my own feeling. As long as everbody happy then I will be fine.

As long as, you are happy then I am good.

Sedikit mengejutkan ketika ada orang-orang yang peduli pada saya because I dont deserve that.

Saya merasa nggak berhak 'dipedulikan' karena selama ini memang seperti itu.

Anyway, thankyou

==

* Kantor Kompas Gramedia, 29 Juni 2018

Hari ini langit terlihat lebih suram dari biasanya, dan angin nyaris tak terasa
Aku butuh udara, tapi semua habis tak tersisa
Terbakar kepentinganmu, kepentingannya. 
Aku nyaris tak berdaya, lalu ingat bahwa aku telah terbiasa.

Seseorang pernah bilang, Tuhan sayang.. Tuhan baik dan tidak pernah sengaja membuatmu terluka
Jadi kali ini, bolehkah aku berdoa untuk diri sendiri agar lebih kuat lagi dari sebelumnya?