"Bahwa Tuhan tak main-main
ketika menciptamu itu benar.
Butuh lebih dari debu,
Bahkan mungkin rindu
ketika membentuk sosokmu.
Dari pijar matahari
Ia bentuk bola matamu.
Agar orang tahu dari sana
kehangatan berasal.
Dari sayap kupu-kupu
Ia bentuk senyummu.
Agar orang paham dari sana
indah yang sederhana bermula.
Di meja kerja Tuhan
terhampar buku takdir kehidupan.
Di sana masing-masing dicatatkan:
setiap manusia dicipta tuk memberi arti
juga kemampuan menggunakan hati.
Aku pikir Tuhan kesepian juga.
Maka ia jadikanku kertas,
dan menjadikan engkau pena.
Jangan sekali-kali kausangsi,
kitalah ciptaan paling puisi."
terimakasih Adimas Immanuel,
puisimu sudah cukup melukiskan kekasihku dengan mata sumber kehangatannya dan senyum indah sederhanya.
Thursday 24 October 2013
Labels
- 31 surat cinta untuk ayah (2)
- fiksi mini (6)
- lagu (2)
- me against the world (2)
- SAJAK (2)
~ hidup
~ bahagia
~ sedih
~ rindu
~ amarah
~ sepi
~ segala
terima kasih
Powered by Blogger.
Popular Posts
-
"Bahwa Tuhan tak main-main ketika menciptamu itu benar. Butuh lebih dari debu, Bahkan mungkin rindu ketika membentuk sosokmu. Dar...
-
Sejak awal, kemarau tahu tak bisa bersahabat dengan hujan Seperti kita, yang juga tahu bahwa garis hidup kita bersisihan Salahmu juga sala...
-
Kita terbiasa menghabiskan malam berdua Kamu bercerita tentang angka Aku bercerita tentang kata "Kita berdua sama-sama penulis"...
-
Saya selalu menomor satukan kamu. Terlalu mencintaimu dan menganggap kamu segalanya, muara hidup saya. Tapi kamu selalu menomor sekiankan s...
-
when I feel so tired but I cant sleep tears stream down my face Will you try to fix me?
-
sendu aku menatap hujan dari beranda rumah membayang semua masalah dan pelan bulir bulir air mata jatuh juga sore itu hujan deras dan ak...
-
kata orang, dasar dr sebuah hubungan adalah kejujuran dan tidak merahasiakan sesuatu... aku telah sempat mencintaimu sebelum ini, dan terla...
-
Selamat idul fitri, papa.. Disana pasti tidak ada opor ayam, tidak ada ayam kampung goreng, tidak ada es buah, juga tidak ada semangka. Mu...
-
Kamu bilang "Tunggu aku pulang" Maka aku menyiapkan diri sebaik mungkin, sesiap mungkin untuk menyambutmu datang Dua pekan jelan...
-
aku selalu membayangkan saat itu. hari dimana aku akan mengantarmu ke terminal, duduk gelisah di ruang tunggu dan menelan kembali kata-kata...
Favorit Saya
penulis
- aulia dian p
- masih belajar untuk bisa menerima bahwa hidup tak selalu hitam dan putih
follower
Our Partners
Copyright (c) 2010 sepotong bulan merah jambu ♥ and Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment