Saturday 28 September 2013

Singgah

Aku pernah baca sebuah buku, judulnya SINGGAH

Menceritakan tentang tempat-tempat kedatangan dan kepergian para pejalan.
Sore tadi aku baru benar benar paham betapa gelisah dan tidak nyamannya aku.
Aku gelisah melihat jam, aku takut melihat bus lalu lalang untuk menjemput penumpang. Aku tidak mau benda kotak besar beroda yang bisa berjalan cepat itu membawa cintaku, pria terkasih di sampingku ini kembali ke kota rantaunya.
Aku ingin menahannya tetap disini bersamaku selamanya, selama mungkin.
Aku tidak ingin dia pergi lagi, sejujurnya.

Tapi dia harus pergi menjemput mimpinya yang lain, untuk menyelesaikan kuliahnya disana. Untuk menyelesaikan pendidikan yang telah ia tempuh.

Aku ingin sekali menangis, tapi dia bilang aku tidak boleh menangis lagi. Jadi aku sebisa mungkin menahan air mataku.
Tapi semakin erat dia menggenggam jemariku atau bersandar padaku, aku semakin ingin memeluknya lebih lama lagi untuk tetap di kota ini. Di kota dimana aku bisa menemuinya setiap hari, merasa jauh lebih dekat dengannya.

Aku tau, dia mungkin hanya singgah sebentar sebelum pergi lagi.
Sudah berkali kali sebenarnya ia pulang lalu harus kembali kesana untuk kuliah, sudah sering tapi tiap kali ia bilang mau kembali ke jakarta, aku selalu merasa sedih, selalu merasa sebagianku kosong meskipun dia selalu ada untukku dan menghubungiku via telepon.

Kapan dia tak lagi hanya singgah?
Kapan dia akan tinggal disini bersama denganku selamanya?

0 comments:

Post a Comment